TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja, memperkirakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat atau PPKM Darurat bakal kembali menurunkan permintaan kredit.
Pembatasan mobilitas masyarakat ketat sepanjang 3 Juli hingga 20 Juli 2021 di Jawa dan Bali, menurut dia, bakal berimbas pada ekspansi kredit konsumsi.
Padahal, kata Jahja, permintaan kredit sempat mulai menggembirakan pada kuartal kedua tahun ini. "Ambrol lagi. Februari Maret 1 bulan bisa dapat (aplikasi kredit) Rp 15 triliun. (Sementara itu), di bulan Juli dalam 10 hari cuma Rp 400 miliar," katanya, Ahad, 11 Juli 2021.
Dalam perhitungannya, menurut Jahja, dalam sebulan permintaan kredit akan berkisar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun. "Paling maksimal Rp 2 triliun kalau super optimistis," ucapnya.
Lebih jauh, kata Jahja, BCA tetap akan mengikuti perkembangan ekonomi untuk melakukan ekspansi kredit konsumsi. Lagipula, ekspansi kredit ini bergantung pada optimisme konsumsi masyarakat.
Jahja menjelaskan, BCA akan tetap mengandalkan pelaksanaan expo virtual untuk dapat menjawab permintaan kredit konsumer di sebagian segmen debitur potensial. "Sekarang expo virtual sedang berlangsung dan kami rencanakan nanti September atau Oktober tahun ini untuk diadakan lagi," katanya.